Anjing penarik kereta salju atau busur dan panah yang membuat mereka kalah bersaing dengan masyarakat Thule yang lebih maju budaya Thule kemudian menyebar ke arah timur mencapai Kanada bagian utara dan juga Greenland mereka menggantikan budaya Dorset dan menjadi leluhur langsung dari suku Inuit modern pada abad ke-12 orang-orang Thule bermigrasi ke Greenland baik di bagian barat maupun timur ini terjadi di saat yang sama dengan keberadaan pemukiman Norse yang didirikan oleh bangsa Viking di Greenland.
Pada abad ke-10 Saga Norse menyebutkan keberadaan Skraelingar istilah yang digunakan untuk menggambarkan penduduk asli yang mereka temui di Amerika utara termasuk suku Inuit hubungan antara bangsa Viking dan Inuit kemungkinan besar bersifat konflikual dengan beberapa pertempuran kecil terjadi namun setelah tahun 1350 pemukiman Viking di Greenland mengalami kemunduran diperkirakan karena perubahan iklim dan kesulitan dalam mempertahankan hubungan dagang dengan Eropa sementara itu suku Inuit tetap bertahan dengan menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang terus berubah.
Pada sekitar abad ke-14 hingga abad ke-19 dunia mengalami periode yang disebut sebagai zaman es kecil atau little ice age perubahan iklim ini menyebabkan suhu diartik semakin dingin yang berdampak besar bagi suku Inuit salah satu akibat utama adalah hilangnya populasi paus kepala busur dari perairan sekitar Kanada dan Greenland yang sebelumnya menjadi sumber makanan utama mereka akibatnya Inuit harus mencari sumber makanan alternatif seperti anjing laut dan karibu.
Perubahan ini juga menyebabkan mereka mengembangkan strategi bertahan hidup baru termasuk pemanfaatan tempat tinggal yang lebih permanen dan pengoptimalan metode berburu mamalia laut kontak lebih intensif antara suku Inuit dan bangsa Eropa dimulai pada abad ke-18 dan abad ke-19 melalui eksplorasi dan perdagangan bulu perusahaan-perusahaan Eropa seperti Hudson’s Bay Company di Kanada mulai berdagang dengan komunitas Inuit dampak dari kontak ini sangat besar baik dalam aspek positif maupun negatif.
Beberapa diantaranya seperti orang-orang Inuit mulai memperoleh barang-barang logam senjata api dan kain dari bangsa Eropa yang mengubah cara mereka berburu dan berpakaian misionaris Kristen mulai menyebarkan agama di kalangan Inuit yang secara bertahap mengubah kepercayaan dan sistem sosial mereka bahasa dan budaya mereka juga mulai terpengaruh oleh bahasa Inggris Prancis dan Denmark dampak negatifnya banyak suku Inuit yang terkena penyakit seperti cacar campak dan influenza yang sebelumnya tidak mereka kenal.
Hal ini menyebabkan kematian dalam jumlah besar di beberapa komunitas Inuit kehidupan masyarakat Inuit sangat bergantung pada kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan Arktik yang keras untuk tempat tinggal masyarakat Inuit tradisional membangun Igloo saat musim dingin yaitu rumah berbentuk kubah yang terbuat dari balok salju yang dipadatkan struktur ini sangat efektif dalam menjaga kehangatan.
Karena salju memiliki sifat sebagai isolator termal yang cukup baik musim panas mereka menggunakan tenda berbahan kulit karibu atau anjing laut yang mudah dipindahkan agar bisa mengikuti pergerakan hewan buruan beberapa komunitas juga membangun rumah semi permanen yang disebut Qarmaq yaitu rumah setengah bawah tanah yang lebih tahan lama dibanding Igloo.
Dalam hal makanan masyarakat Inuit sangat bergantung pada hasil buruan karena wilayah Arktik memiliki sedikit vegetasi mereka berburu mamalia laut seperti anjing laut paus dan walrus sebagai sumber utama makanan serta untuk keperluan lain seperti pakaian dan bahan bakar lampu minyak selain itu mereka juga menangkap ikan seperti salmon dan cod serta berburu mamalia darat seperti karibu dan beruang kutub teknik berburu mereka sangat maju menggunakan harpun, tombak dan perahu ringan.