FIRSTJURNAL – Di jantung peradaban barat berdiri sebuah kota yang tidak hanya menjadi saksi sejarah tetapi juga pencipta sejarah kota bukan sekedar kumpulan bangunan tua atau reruntuhan kuno kota ini adalah tempat lahirnya ide-ide besar demokrasi filsafat seni drama bahkan cara kita berpikir tentang masyarakat dan negara lebih dari 3.000 tahun yang lalu para pemikir seperti Sokrates Plato dan Aristoteles berjalan di antara tembok-temboknya di sinilah konsep keadilan dan logika diperkenalkan ke dunia.
Disini pula dewa-dewi Yunani disembah dalam kuil-kuil megah dan rakyat kecil bersuara di forum-forum demokratis pertama dalam sejarah namun Atena bukan hanya tentang masa lalu di balik marmer putih dan reruntuhan kuno ada kota modern yang terus berkembang penuh warna penuh konflik dan tetap menjadi pusat budaya serta politik di kawasan Eropa kita akan menelusuri perjalanan Atena dari kejayaan Yunani kuno melalui masa-masa penjajahan dan kekacauan hingga menjadi ibu kota Republik Yunani.
Atena adalah ibu kota dari Republik Yunani kota ini terletak di dataran Atika di bagian selatan Yunani sekitar 8 km dari Teluk Paleron sebuah teluk di laut Ijia yang menjadi lokasi pelabuhan utama Athena yaitu Pireus karena letaknya tersebut Aena merupakan ibu kota paling selatan di daratan Eropa kota Aena dikelilingi oleh pegunungan seperti Gunung Himetus Gunung Pentelicus Gunung Aigaleo dan Gunung Parnita serta dibatasi oleh Teluk Saronik di Barat Daya.
