Mengenali Gejala Diabetes:
Gejala diabetes dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:
- Sering merasa haus (polidipsia)
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari (poliuria)
- Peningkatan rasa lapar (polifagia)
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Penglihatan kabur
- Luka yang sulit sembuh
- Sering merasa lelah dan lemas
- Infeksi kulit atau saluran kemih yang berulang
- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
Penting untuk diingat bahwa beberapa orang, terutama pada tahap awal diabetes tipe 2, mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.
Bagaimana Diabetes Didiagnosis?
Diagnosis diabetes biasanya dilakukan melalui beberapa jenis tes darah, di antaranya:
- Tes Gula Darah Puasa (GDP): Dilakukan setelah berpuasa minimal 8 jam. Hasil GDP ≥ 126 mg/dL pada dua kesempatan berbeda menunjukkan adanya diabetes.
- Tes Gula Darah Sewaktu (GDS): Dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu berpuasa. Hasil GDS ≥ 200 mg/dL disertai dengan gejala diabetes menunjukkan kemungkinan diabetes.
- Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO): Dilakukan setelah berpuasa dan meminum larutan glukosa. Kadar gula darah diukur secara berkala selama 2 jam. Hasil 2 jam ≥ 200 mg/dL menunjukkan adanya diabetes.
- Tes Hemoglobin A1c (HbA1c): Mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Hasil HbA1c ≥ 6.5% menunjukkan adanya diabetes. Tes ini tidak memerlukan puasa.
Mencegah Diabetes: Langkah-Langkah Proaktif
Meskipun diabetes tipe 1 belum dapat dicegah, ada langkah-langkah signifikan yang dapat diambil untuk mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2 dan prediabetes:
- Menjaga Berat Badan Ideal: Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2. Menurunkan berat badan secara bertahap dan mempertahankannya dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
- Menerapkan Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Batasi asupan gula, makanan olahan, dan lemak jenuh. Perhatikan porsi makan.
- Aktif Bergerak Secara Teratur: Lakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, seperti berjalan kaki cepat, bersepeda, atau berenang. Olahraga membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol berat badan.
- Hindari Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes.
- Kelola Stres: Stres kronis dapat mempengaruhi kadar gula darah. Temukan cara yang sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi.
- Tidur yang Cukup: Kurang tidur dapat mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan dan kadar gula darah. Usahakan tidur 7-8 jam setiap malam.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Terutama jika Anda memiliki faktor risiko diabetes, lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala sesuai anjuran dokter.