Kesehatan Mental Adalah Hak, Bukan Kemewahan

Gangguan Mental - Suratdokter.com

FIRSTJURNAL – Dalam lanskap kesehatan secara keseluruhan, kesehatan mental seringkali menjadi aspek yang terpinggirkan atau bahkan disalahpahami. Padahal, kesehatan mental adalah fondasi kesejahteraan individu, sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Lebih dari sekadar ketiadaan gangguan mental, kesehatan mental mencakup kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang yang memengaruhi cara berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental yang prima memungkinkan individu untuk mengatasi tekanan hidup, bekerja secara produktif, berkontribusi kepada komunitas, dan mencapai potensi diri secara maksimal.

Memahami Spektrum Kesehatan Mental: Dari Kesejahteraan hingga Gangguan

Kesehatan mental bukanlah kondisi biner, di mana seseorang berada dalam keadaan “sehat” atau “sakit”. Sebaliknya, ia berada dalam sebuah spektrum yang dinamis. Di satu ujung spektrum terdapat kesejahteraan mental yang optimal, ditandai dengan perasaan positif, kemampuan mengelola stres, hubungan yang sehat, dan rasa memiliki tujuan hidup. Di ujung lainnya terdapat berbagai gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian, yang secara signifikan memengaruhi fungsi kognitif, emosional, dan perilaku seseorang.

Penting untuk dipahami bahwa seseorang dapat bergerak di sepanjang spektrum ini sepanjang hidupnya. Faktor-faktor seperti stres, trauma, perubahan hidup, dukungan sosial, dan kondisi fisik dapat memengaruhi posisi seseorang dalam spektrum kesehatan mental. Oleh karena itu, menjaga dan memelihara kesehatan mental adalah sebuah proses berkelanjutan yang membutuhkan perhatian dan upaya aktif.