FIRSTJURNAL – Daging memang menjadi pilihan santapan yang lezat dan mengenyangkan. Namun, konsumsi daging yang berlebihan dapat membawa risiko kesehatan yang serius. Secara alami, daging tidak mengandung serat atau nutrisi lain yang dapat melindungi tubuh secara menyeluruh. Selain itu, daging kaya akan protein hewani dan lemak jenuh, serta bisa mengandung senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Senyawa berbahaya ini terbentuk saat pengolahan atau pemasakan daging. HCA, misalnya, muncul ketika daging dimasak pada suhu tinggi, sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik yang terdapat pada daging. Kedua senyawa ini diyakini dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, lemak yang terkandung dalam daging dapat meningkatkan produksi hormon, yang berpotensi memicu kanker terkait hormon, seperti kanker payudara dan prostat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi daging secara berlebihan (termasuk daging sapi, ayam, unggas, dan ikan) memiliki risiko kanker yang meningkat hingga 30%.