FIRSTJURNAL – Sejarah Angkringan adalah warung makan khas Indonesia yang terkenal dengan suasana santai dan harga yang ramah di kantong. Warung ini umumnya berbentuk gerobak kecil yang menjajakan berbagai makanan dan minuman serta menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai kalangan. Namun, bagaimana sebenarnya sejarah angkringan hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa?
Sejarah Angkringan dan Perkembangan
Angkringan diyakini berasal dari tradisi pedagang makanan keliling yang sudah ada sejak masa kolonial di Jawa. Kata “angkringan” sendiri berakar dari istilah “angkring,” dalam bahasa Jawa berarti duduk santai atau nongkrong. Nama ini menggambarkan kebiasaan masyarakat yang menikmati hidangan sambil bercengkerama.
Konsep angkringan pertama kali berkembang di daerah Klaten, Jawa Tengah, pada awal abad ke-20. Seorang pendatang dari Jawa Timur bernama Mbah Pairo kemudian membawa ide warung keliling ini ke Yogyakarta sekitar tahun 1950-an. Gerobak dorong yang digunakannya menjadi inspirasi bagi angkringan modern yang kini tersebar luas di berbagai daerah.