Mengulik Sejarah Sushi dari Tradisi Kuno hingga Mendunia

Sejarah Sushi
Sejarah Sushi

Bagaimana Sejarah Sushi? Sushi adalah salah satu hidangan khas Jepang yang kini terkenal di seluruh dunia. Dengan cita rasa khas perpaduan nasi, cuka, dan aneka topping seperti ikan segar, sushi telah berkembang menjadi makanan favorit banyak orang.

Namun, tahukah Anda bahwa sejarah sushi berawal dari teknik fermentasi ikan yang sudah ada sejak berabad-abad lalu? Mari kita telusuri bagaimana sushi berevolusi dari metode pengawetan tradisional hingga menjadi kuliner global yang banyak orang sukai.

Asal-Usul Sejarah Sush Dari Asia Tenggara ke Jepang

Walaupun sushi identik dengan Jepang, konsep dasarnya sebenarnya berasal dari Asia Tenggara. Pada abad ke-4 hingga ke-5, masyarakat di sekitar Sungai Mekong (Thailand, Laos, Vietnam, dan Kamboja) mulai mengawetkan ikan dengan membungkusnya dalam nasi yang difermentasi, sebuah teknik yang kemudian banyak menyebutnya sebagai “narezushi.”

Metode ini menyebar ke Tiongkok sebelum akhirnya mulai terkenal ke Jepang sekitar abad ke-8. Berbeda dari daerah asalnya, orang Jepang mulai mengembangkan cara unik untuk mengonsumsi sushi dengan tetap menggunakan nasi sebagai bagian dari hidangan.

Transformasi Sejarah Sushi di Jepang

1. Narezushi: Sushi Fermentasi Kuno

Saat pertama kali masuk ke Jepang, sushi masih berupa narezushi, yaitu ikan yang difermentasi dalam nasi selama berbulan-bulan. Namun, orang Jepang lebih suka memakan ikan fermentasinya saja dan membuang nasinya. Jenis sushi ini masih bisa di temukan hingga sekarang, misalnya Funazushi dari Prefektur Shiga.

2. Haya-zushi: Revolusi Sushi Cepat Saji

Pada abad ke-17, teknik baru bernama haya-zushi mulai berkembang. Nasi tidak lagi difermentasi dalam waktu lama, melainkan langsung dicampur dengan cuka untuk memberikan rasa asam seperti hasil fermentasi. Metode ini memungkinkan sushi di santap lebih cepat dan menjadi awal dari bentuk sushi modern.

Nigiri Sushi: Lahirnya Sushi yang Kita Kenal Sekarang

Pada awal abad ke-19, tepatnya di era Edo (Tokyo modern), seorang koki bernama Hanaya Yohei menciptakan metode baru yang mengubah dunia sushi. Ia memperkenalkan nigiri sushi, yaitu nasi kepal dengan potongan ikan segar di atasnya.

Keunggulan nigiri sushi adalah tidak memerlukan fermentasi panjang sehingga bisa langsung di santap. Makanan ini pun menjadi populer di warung-warung kaki lima di Tokyo dan dianggap sebagai makanan cepat saji khas Jepang pada masa itu.

Sushi Mendunia: Dari Jepang ke Restoran Internasional

Setelah Perang Dunia II, sushi mulai menarik perhatian dunia. Restoran sushi pertama di luar Jepang mulai bermunculan pada tahun 1960-an di Amerika Serikat, khususnya di Los Angeles yang memiliki banyak komunitas Jepang.

Namun, masyarakat Barat awalnya tidak terbiasa dengan ikan mentah. Untuk menyesuaikan selera mereka, lahirlah sushi fusion seperti California Roll, yang menggunakan alpukat dan kepiting imitasi sebagai isian. Inovasi ini membuat sushi semakin populer.

Jenis-Jenis Sejarah Sushi yang Paling Populer

Saat ini, sushi hadir dalam berbagai variasi dengan cita rasa yang beragam, di antaranya:

Nigiri Sushi – Nasi kepal dengan irisan ikan di atasnya.
Maki Sushi – Sushi gulung dengan nori (rumput laut) yang membungkus isian di dalamnya.
Temaki Sushi – Sushi berbentuk kerucut yang di gulung dengan tangan.
Chirashi Sushi – Nasi sushi dalam mangkuk dengan aneka topping di atasnya.
Oshi Sushi – Sushi yang di padatkan dalam cetakan sebelum dipotong.