Amadya, Kota Di Atas Bukit Tempat Umat Muslim Dan Kristen Hidup Berdampingan

FIRSTJURNAL  – Amadya dia kota di atas bukit tempat umat Muslim dan Kristen hidup berdampingan tepat di atas bukit batu ini adalah salah satu mutiara otentik dan topografi terbaik yang ada di dunia dihuni sekitar 6000 jiwa inilah amadia sebuah kota yang menawarkan keindahan luar biasa sekaligus keharmonisan hidup di tengah perbedaan keyakinan beragama.

Amadya atau ada juga yang menyebutnya sebagai amedi merupakan sebuah kota di wilayah kurdistan Irak letaknya hampir 15 km dari perbatasan dengan Turki kota ini dibangun di atas bukit batu datar di lembah Sungai zat bertengger di atas dataran kecil ama dia adalah salah satu Permata sejarah budaya dan geografis terbesar kurdistan Iran ama dia terletak 1400 meter di atas permukaan laut rumah-rumah berdiri di atas bukit datar sepanjang 1000 meter dan lebar mencapai 550 meter yang menawarkan pemandangan yang luar biasa indah.

Menurut sejarah kehidupan di dataran tinggi amadia sudah lama berlangsung setidaknya sejak tahun 3000 sebelum masehi yang dihuni bangsa asyur kuno dataran tinggi telah menawarkan nilai strategis serta keindahan alamnya yang luar biasa selama ribuan tahun ini telah menjadi rumah bagi banyak penguasa pendeta dan bahkan seorang Mesias selama berabad-abad Amadya telah menjadi rumah bagi umat Kristen dan muslim yang hidup berdampingan dengan damai, tak hanya Muslim dan Kristen bahkan sebelum negara Israel dibentuk Amadya juga merupakan rumah bagi populasi Yahudi yang besar.

Namun banyak orang Yahudi cordistan pergi secara massal ke Israel pada awal 1950-an seorang dosen lulusan Universitas Darman Jerman Dr Shireen yunais Ismail pernah meneliti mengenai kehidupan di kota amadya ia menyebutkan perpaduan budaya ama dia sangat indah Itu salah satu poin yang membuat dia tertarik untuk mempelajari kota ini selain menawarkan keindahan alam.

Amadia juga menawarkan kehidupan yang penuh damai saat ini penduduk ama dia dihuni mayoritas muslim Tetapi lebih dari sepertiga populasi distrik diidentifikasi beragama Kristen keluarga Kristen amadia masih tinggal dan beribadah di gereja di tempat yang dikenal sebagai kawasan Kristen di sisi Barat Kota bagi savin Ismail pustakawan di kampus amedi Universitas Dhuha apa yang ada di kota amadia ini merupakan sumber kebanggaan Ismail mengatakan.

Anda tidak bisa mengatakan Apakah sebuah keluarga itu Kristen atau muslim bulan lalu ada pemakaman Kristen dan tiga perempat dari pelayat adalah muslim di dekatnya dan di belakang menara masjid yang menjulang tinggi terbentang sekelompok Gang yang telah lama membentuk kawasan Yahudi sama dia orang Yahudi tinggal di kurdistan mungkin sejak zaman nebukadnezar ribuan tahun yang lalu dan selama berabad-abad ama dia menjadi pusat utama populasi Yahudi hubungan antar umat beragama sangat erat.

Disini umat Muslim dan Kristen sangat bersahabat dan saling menghargai mereka juga saling berbaur serta bercengkrama bakso saudara kini ama dia semakin populer di dunia kota ini menarik wisatawan sepanjang musim panas yang tertarik karena sejarah dan keindahan alamnya ketika seluruh Irak panas terik ama dia yang berada di ketinggian tetap terasa sejuk wisatawan yang datang berasal dari Baghdad Basra dan dari tempat yang lebih jauh lagi mengunjungi tempat ini.

Sembari untuk liburan bersantai dan berpiknik di sini menikmati kota yang indah dan air terjun yang deras mengalir ke sisi tebing mengarah ke bawah lembah yang sangat indah kota amadia Tak ubahnya seperti kota-kota pada umumnya yang ada di dunia di sini ditemukan berbagai fasilitas umum seperti toko Cafe Butik Hotel restoran sekolah dan juga kantor bahkan Kita juga bisa menemukan lapangan sepak bola dengan kualitas yang baik karena keterbatasan lahan tempat ini sudah dipadati oleh rumah dan aneka bangunan hampir tidak ada lagi lahan kosong di atas bukit datar ini.

Untuk mencapai kota di atas bukit orang-orang dapat melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat menyusuri Jalan tanjakan dan berkelok hingga sampai di pusat kota ama dia singkatnya ama dia adalah sebuah Pemukiman yang mengagumkan kehidupan harmonis penuh damai berbagai etnis dan agama di dalamnya selayaknya menjadi contoh bagi wilayah lain yang penuh dengan fanatik dan intoleransi agama Hidup terasa jauh lebih baik bila saling berdampingan serta menghargai menyamarkan semua garis perbedaan yang ada sebab tak seharusnya perbedaan menjadi jurang yang memisahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *